Harga Emas Cetak Rekor Baru Imbas Ketegangan Perdagangan AS-Tiongkok Meningkat
![]() |
Gambar: Generate by AI ChatGPT |
Trump memerintahkan penyelidikan terhadap kemungkinan penerapan tarif tambahan terhadap seluruh impor mineral strategis dari Tiongkok. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan AS terhadap bahan mentah yang memiliki peran vital dalam sektor pertahanan, teknologi, dan energi bersih.
“Ketergantungan terhadap impor mineral dari Tiongkok meningkatkan risiko terhadap keamanan nasional, stabilitas harga, dan daya tahan ekonomi kita,” ungkap Trump dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Reuters.
Langkah tersebut merupakan respons atas kebijakan pembatasan ekspor non-tarif yang diberlakukan oleh Tiongkok awal bulan ini. Beijing sebelumnya mengumumkan sistem lisensi ekspor untuk enam jenis logam tanah jarang serta magnet langka yang biasa digunakan dalam teknologi tinggi dan perangkat militer.
Ketegangan ini turut memengaruhi pasar finansial global. Para investor ramai-ramai mengalihkan dana mereka ke aset lindung nilai seperti emas, di tengah kekhawatiran bahwa pertikaian dua kekuatan ekonomi terbesar dunia ini bisa menekan laju pertumbuhan global.
Melemahnya Dolar AS Dorong Emas Kian Perkasa
Selain sentimen geopolitik, lonjakan harga emas juga didorong oleh pelemahan tajam Dolar AS. Indeks Dolar (DXY) turun ke kisaran 99,50—tingkat terendah dalam tiga tahun terakhir. Investor menilai volatilitas kebijakan luar negeri AS di bawah Trump telah mengikis kepercayaan terhadap Dolar sebagai aset aman (safe haven).
Kebijakan Presiden Trump yang sering berubah-ubah—termasuk keputusan mengejutkan untuk menghentikan sementara tarif balasan selama 90 hari bagi negara mitra dagang selain Tiongkok—membuat pasar mempertanyakan konsistensi arah kebijakan ekonomi AS.
Analis juga menyoroti potensi terjadinya stagflasi di AS akibat gangguan rantai pasok. Biaya produksi yang meningkat tanpa diimbangi oleh kapasitas substitusi domestik yang memadai berpotensi mendorong inflasi, sambil menahan laju pertumbuhan ekonomi.
Yield Obligasi Menguat, Tapi Emas Tetap Tangguh
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mengalami rebound ke level 4,34%, setelah sebelumnya sempat jatuh 6,6% dalam dua hari terakhir. Secara historis, kenaikan yield cenderung menekan harga emas karena mengurangi daya tarik aset tanpa bunga. Namun, kondisi saat ini menunjukkan anomali.
Pasar mulai mengantisipasi kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 100 basis poin oleh Federal Reserve sepanjang tahun 2025, di tengah tanda-tanda pelemahan ekonomi domestik. Fokus investor kini tertuju pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell dalam acara Economic Club of Chicago malam ini, yang berpotensi memberikan sinyal arah kebijakan moneter ke depan.
Analis Pasar:
"Kombinasi antara ketegangan geopolitik, ketidakpastian kebijakan fiskal, dan ekspektasi pelonggaran moneter menjadikan emas sebagai pilihan utama investor saat ini," jelas Maria Lin, analis komoditas senior di Global Insight Markets.
Dengan prospek jangka pendek yang tetap tidak menentu dan arah kebijakan global yang belum menemukan titik stabil, emas diprediksi akan terus diminati sebagai instrumen lindung nilai, setidaknya hingga tekanan geopolitik mereda atau The Fed mengubah arah kebijakan secara signifikan.
Post a Comment for "Harga Emas Cetak Rekor Baru Imbas Ketegangan Perdagangan AS-Tiongkok Meningkat"
Post a Comment